kunjungi juga

Monday, October 16, 2017

sejarah kopi

Sejarah kopi DUNIA

Sejarah mencatat kopi berasal dari Abyssina, nama daerah di Lawas di Afrika.
Ada juga yang beranggapan era penemuannya kopi di mulai sekitar tahun 800 SM,pada saat itu banyak orang afrika mengonsumsi biji kopi yang di campur dengan lemak hewan dan anggur untuk memenuhi kebutuhan protein dan energi tubuh.
Dan tidak kalah banyak juga yang menganggap kopi berasal dari arab, yang di ambil dari kata “qahwah”  yang mana pada zaman dulu kopi dianggap sebagai minuman penambah energi. Lalu adanya perubahan menjadi “kahveh” ketika di Turki, dan menjadi “kofie” dalam bahasa Belanda. Yang mana bangsa Arab memonopoli perdagangan biji kopi, yang transaksinya melalui Mocha, yaitu sebuah pelabuhan yang terletak di yaman, pada saat itu hanya Mocha satu-satunya gerbang lalulintas perdagangan kopi sampai sampai orang Eropa menyebut kopi dengan sebutan “Mocha”.
Ada juga yang beranggapan bahwasanya kopi yang bermula dari pengambala yang bernama Kaldi,

sejarah kopi
sejarah kopi
 konon dulu ada seorang pengambala kambing yang mana pengembala tersebut melihat kambingnya yang masih terjaga, padahal waktu itu sudah larut malam, yang mana dia mengaamati kambingnya yang terjaga setelah memakan biji-bijian,         
 Lalu dia juga melihat kambing kambingnya yang berlomcat-loncat pada saat melihat pengembala tersebut memakan biji-bijian tersebut  yang kelak di namakan kopi. Tidak sampai situ, pengembala terus menuerus di hantui penasaran tentang biji tersebut (kopi), lalu dia merebus dan  meminumnya lalu dia merasa lebih segar. Penemuannya langsung di ceritakan dengan masyarakat di daerah tersebut, namun setelah kabar itu sampai di telinga para pendeta, para pendeta malah beranggapan bahwa kekuatan kopi tersebut(membuat badan segar) berasal dari kekuatan setan.

SEJARAH KOPI DI INDONESIA

Awal mula kopi sampai di Indonesia, pada darasarnya Belanda yang ingin membudidayakan kopi, sebelum itu Belanda telah mencoba di daerah perkebunan di daerah Kadawung  yang terletak di Batavia, namun usaha tersebut  gagalkan karena bencana bumi gempa dan banjir.  Pada dasarnya memang negara tersebut  mempunyai iklim yang tidak cocok untuk menanam kopi.
Pada tahun 1699 negara kincir angin tersebut berupaya untuk membawa stek kopi dari Malabar untuk di budidayakan di Jawa, tidak mengecewakan, hasil yang sanagat memuaskan di dapat dari tanah Garuda sehingga pada tahun 1706 sampel kopi dari jawa di bawa ke Belanda untuk di teliti Amsterdam. Lalu tanaman kopi ini pun di kembangkan di daerah-daerah  Indonesia seperti di sumatra , sulawesi, timor dan pulau-pulau lainnya di indonesia.
Pada tahun 1878 semua tanaman kopi di indonesia terkena penyakit hama (karat daun), yang mana pada masa itu kopi di Indonesia masih berjenis kopi Arabika (arabica coffee) hampir semua jajaran kopi rusak, lalu Belanda mendatangkan kopi Liberika (liberica coffe) yang di harapkan dapat menanggulangi penyakit tersebut, karena di percaya lebih kuat dan lebih tahan terhadap penyakit.
Pada saat itu kopi liberika menggantikan posisi perkopian di dataran rendah, harga penjualannya pada saat itu juga sama dengan kopi Arabika di pasaran Eropa, setelan berjalan beberapa tahun kopi liberika juga mengalami seperti yang di alami kopi Arabika yaitu terkena dampak penyakit karat daun, lalu Belanda lagi lagi membawa spesialis kopi lain untuk di budidayakan, yaitu kopi Robusta(coffee canephora). Lalu kopi inilah yang masih tumbuh dan hidup di dataran rendah di Indonesia sampai sekarang.

SEJARAH KOPI DI GAYO

                Pada tahun1904-an kekuasaan Belanda masuk ke daataran tinggi Gayo. Para pendatang Belanda ini membawa berbagai jenis tanaman yang salahsatunya kopi. Pada saat itu perkebunan kopi hanya di mulai dengan luas 100 hektare yang di daetah Belang Gele. Pada saat itu masyarakat yang terus menerus membuat kampung di kisaran kebun tersebut seperti Paya Reje, Bukit, Bies dan lain-lain,
Konon perkembangan kopi di Gayo yang di bantu oleh Kolonel Belanda, sampai sekaran masih adanya nama nama daerah yang kental akan nama nama Belanda seperti : Pilar, Rendines dan Bergendal. Bahkan peninggalan Belanda pun masih tertinggal di LTA 77 yang terletak di Bener Meriah di Pondok Gajah tepatnya. 



terima kasih telah membaca Sejarah Kopi dari blog kami

kunjungi bacaan lainnya tentang kopi